Selasa, 27 April 2010

The Safari Akan Merilis Album Terakhir


Kuda besi melaju kencang dikendarai Hendrick, seorang yang sudah menjadi teman saya sejak remaja. Bedua kita menuju suatu daerah di Selatan kota Bogor untuk menemui rekan dalam rangka kerjasama untuk menyelenggarakan suatu acara. Terpikir oleh saya untuk bertamu ke kediaman Edo, vokalis dari band Post Punk, The Safari. Hendrick pun menyetujui ide saya tersebut dan kita melaju ke kediaman Edo, kebetulan tidak jauh dari tempat pertama kita datangi.

Tepat pukul 9 malam, sebenarnya hal yang kurang sopan bertamu pada pukul tersebut. Tapi Edo menyambut kita dengan senyum di gerbang rumahnya dan mempersilahkan kita masuk. Rumah yang minimalis dan asri, dipenuhi tanaman serta udara yang sejuk di daerah tersebut. Sepertinya suasana itu akan membuat percakapan kita bertiga akan nyaman.

Seminggu sebelum saya mempunyai niat akan kediaman Edo. Dia sempat menghubungi saya melalui pesawat telepon meminta saya untuk wawancara perihal band The Safari pasca bubar September 2009 lalu. Pertanyaan besar dalam benak saya akan pernyataan Edo tersebut. Hingga akhirnya hari itu, Sabtu (17/04) bergegas untuk mengunjungi rumahnya.

Edo membuka kalimat, “Gua mau rilis album terakhir The Safari. Kalian bisa bantu?”, sahut Edo sambil memegang telepon genggamnya. Pertanyaan besar selama ini terjawab dikalangan komunitas Bogor akan kelanjutan 7 lagu The Safari yang sempat tertunda hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bubar. Dengan senang hati, Saya dan Hendrick bersedia untuk membantu proses produksi album yang hingga kini belum terpikirkan untuk memberi nama album yang rencananya akan rilis Juli 2010 mendatang.

Malam semakin larut. Ide, proses produksi cover hingga pemilihan lagu sudah hampir matang dibicarakan. Kiranya masukan akan ide sudah cukup digagas oleh kita bertiga dan tahap berikutnya adalah menyampaikan kabar baik ini kepada personil lain The Safari dan Fans.

Terbukti, kabar gembira ini mendapat respon yang positif dari Norman, Gitaris dari The Safari saat ditemui di tempat dan waktu yang berbeda. “Gua setuju sekali. Memang ini udah lama gua pengen, sayang kita keburu bubar padahal lagu udah hampir rampung,” jelas Norman. (put)

1 komentar:

  1. tapi kami buth pertolongan penuh kalian yang masih ingin mendengar karya @thesafari terakhir ini... please make it happening...

    BalasHapus